
(Surabaya Post)-Dua dari 12 relawan Indonesia di Kapal Mavia Marmara yang diserang militer Israel menderita luka tembak. Mereka adalah Surya Fahrizal, relawan Sahabat Al Aqsha –bekerja sama dengan Hidayatullah– dan Oktavianto, relawan Kispa. Kabar baiknya, 12 WNI tersebut masuk kategori yang dideportasi Israel.
Ke-12 WNI relawan misi kemanusiaan Freedom Flotilla itu masuk dalam 128 orang yang akan dideportasi ke perbatasan Israel-Yordania . ’’Ada 4 bus di border gate (pintu perbatasan) Israel. Sebanyak 128 relawan di antaranya 12 WNI. Kalau berjalan betul, insya Allah kita sudah bisa bertemu dengan saudara kita,’’ ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam jumpa pers di halaman Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (2/6) pukul 10.00 WIB.
SBY mengatakan, Dubes RI untuk Yordania Zainul Bahar sudah menyiapkan tempat peristirahatan untuk 12 relawan WNI tersebut. Ke-12 relawan WNI ini akan beristirahat sejenak di Hotel Sheraton. ’’Dubes telah siapkan Hotel Sheraton untuk tindakan seperlunya,’’ jelasnya.
Associated Press (AP) melaporkan, 124 dari 682 relawan dari 42 negara –yang diserang dan ditangkap militer Israel di Kapal Mavi Marmara dan di penjara Be’er Sheva dibebaskan. AP mengutip pejabat Israel mengatakan, satu kelompok relawan yang terdiri atas 124 orang dari beberapa negara segara dideportasi Rabu pagi waktu setempat.
SBY dalam jumpa pers juga mendesak agar persoalan Palestina ditangani serius pemimpin dunia. ’’Indonesia menyerukan, sebagai pemimpian dunia, world leaders yang lain termasuk Sekjen PBB agar kita sangat serius menangani persoalan di Palestina, termasuk aksi-aksi militer Israel,’’ ujar Presiden.
Indonesia berpendapat perdamaian dan keamanan dunia sangat dipengaruhi politik di Timur Tengah. ’’Dan Indonesia berharap masyarakat dunia serius untuk kemerdekaan Palestina dan terwujudnya perdamaian secara permanen,’’ terangnya. SBY berharap, para pemimpin dunia mengutamakan kepentingan Palestina dan menomorduakan kepentingan nasionalnya.
Tertembak
Sementara itu, data kedua relawan yang tertembak didapat Medical Emergency Rescue Comittee (MER-C). ’’Ada nama Indonesia yang kita terima, yaitu Oktavianto Emil Baharudin di RS Barzilay, Askelon dan Surya Fahrizal di RS Ramba, Haifa. Keduanya menderita luka tembak,’’ ujar Presidium MER-C Joserizal Jurnalis ketika dihubungi, Rabu (2/6).
Sebelumnya, 1 WNI dikabarkan cedera ringan saat Kapal Mavi Marmara diserang militer Isreal. WNI itu adalah Gamarko, yang kini dirawat di RS London, Haifa, Israel. Namun, nama itu tidak cocok dengan 12 nama relawan Indonesia yang ada di Kapal Mavi Marmara.
Joserizal mengatakan, pihaknya belum bisa mendapatkan identitas WNI yang sebelumnya diberitakan di RS London, Haifa itu. ’’Belum tahu, akan kita cari tahu lagi apakah yang dirawat di RS London itu dipindahkan ke salah satu rumah sakit itu.’’
Dubes RI untuk Yordania , Zainul Bahar, kemarin mengatakan 1 WNI yang luka ringan dan dirawat di RS London, Haifa, itu adalah Gamarko. ’’ICRC (Palang Merah Internasional) berjanji mengemail saya lebih lengkap (soal WNI itu),’’ jelas Zaenul.
Joserizal juga mengabarkan, 2 WNI menghubungi ibu dan kolega di Indonesia. Salah satunya Nur Fitri Moeslim Taher, ketua tim dari MER-C. ’’I will be back soon to you,’’ ujar Nur Fitri ditierukan Jose. ’’Nur Fitri menghubungi ibunya 2-3 kali pukul 23.00 malam,’’ tambah Jose.
Nur Fitri berbahasa Inggris saat berbicara dengan ibundanya. Padahal, Nur Fitri tahu persis ibundanya tidak bisa berbahasa Inggris. ’’Saya mendapat kesan kalau dia diawasi tentara Israel. Sehingga tidak boleh bicara selain bahasa Inggris,’’ ujar Jose.
Relawan lain yang menelepon ke Indonesia adalah Santi Soekanto dari Sahabat Al Aqsha. Dalam akun twitter @sahabatalaqsha dituliskan, ’’Santi menghubungi Sahabat Al-Aqsha dari penjara Beshreva. Terpisah lokasi dengan Dzikrullah dan WNI lain karena beda penjara laki2&perempuan’’.
Kabar tersebut semakin memperkuat infomasi bahwa relawan Indonesia yang selamat ditahan di di penjara Be'er Sheva. MER-C sendiri belum mendapatkan informasi kepastian relawan Indonesia yang dipenjara di sana. ’’Kita akan memberangkatkan relawan lagi ke sana (Yordania ) untuk penjemputan,’’ ujar Joserizal.dtc,viv
Nasib WNI di Israel
Relawan Sahabat Al Aqsa-Hidayatullah
1. Wisnu Dzikrullah Pramudya Diduga ditahan
2. Santi Soekanto Ditahan, sudah kontak Sahabat Al Aqsa
3. Surya Fahrizal Tertembak, dirawat di RS Ramba, Haifa
Relawan MER-C
4. Nur Fitri Moeslim Taher Ditahan, sudah telepon ibunya
5. dr Arief Rachman Ditahan
6. Abdillah Onim Ditahan
7. Ir Nur Ikhwan Abadi Ditahan
8. Muhammad Yasin Ditahan
(jurnalis TV One)
Relawan KISPA
9. Ferry Nur (ketua Kispa) Ditahan
10. Muhendri Muchtar Ditahan
11. Hardjito Warno Ditahan
12. Okvianto Emil Baharudin Tertembak, dirawat di RS Barzilay, Askelon
Korban versi KBRI Jordania
13. Gamarko Luka ringan, dirawat RS London, Haifa
0 comments:
Post a Comment