Update Berita :

Kelahiran dan Pertumbuhan Nabi Muhammad saw.

28 January 2013

Rasulullah saw. Lahir pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah, bertepatan dengan 20 April 571 M., yaitu pada akhir abad ke-6 Masehi.
Para ahli sejarah berselisih pendapat tentang wafatnya Abdullah, ayahanda Rasulullah saw.; apakah ia wafat sebelum Rasulullah saw. Lahir ataukah setelah beliau lahir? Ada dua pendapat yang muncul. Pendapat pertama, Abdullah wafat saat Rasulullah saw. Masih dalam kandungan. Adapun pendapat kedua menyebutkan bahwa Abdulllah wafat pasca kelahiran Rasulullah saw., dan beliau sudah menginjak usia tujuh bulan. Namun, dari dua pendapat yang beredar tersebut, pendapat pertama adalah yang paling shahih.
Setelah lahir, Rasulullah saw. Disusui oleh ibunya, Aminah binti Wahab. Kemudian berliau disusui oleh Tsuwaibah Al-Aslamiyah; budak perempuan Abu Lahab, yang juga menyusui paman Muhammad yang bernama Hamzah. Tsuwaibah adalah budak Abu Lahab yang dimerdekakan karena ia membawa kabar gembira kepada Abu Lahab tentang kelahiran Nabi Muhammad saw..
Telah menjadi tradisi di kalangan bangsawan Arab, mereka selalu menyusukan bayi-bayi mereka kepada perempuan-perempuan pedalaman. Saat itu yang terkenal akhli menyusui adalah Bani Sa’ad. Selama masa penantian   atas kedatangan perempuan-perempuan Bani sa’ad, Muhammad berada dalam susuan Tsuwaibah Al-Aslamiyah. Setelah beberapa hari Muhammad disusukan kepada Tsuwaibah, maka datanglah perempuan-perempuan pedalaman itu. Mereka lalu mengambil bayi-bayi Makkah untuk disusui dengan mengharap upah dari ayah bayi yang disusuinya. Perempuan-perempuan pedalaman itu menolak menyusui Muhammad saw., karena mereka tahu bahwa Muhammad saw. Adalah anak yatim.
Setiap ibu susuan telah mendapatkan bayi untuk mereka susui, kecuali Sayyidah Halimah As-Sa’diyah. Dia adalah perempuan dari golongan bani Sa’ad bin Bakr dari kabilah Hawazin yang bertempat tingga di sebuah lembah dekat Makkah. Ia tidak mendapatkan satu bayi pun untuk disuse, sementara yang tersisa hanyalah bayi Muhammad saw.. maka gelisahlah ia karena ragu untuk membawa bayi itu. Akhirnya, setelah bermusyawarah dengan suaminya (Abu Kabsyah), Halimah mengambil Muhammad saw. Untuk disusui dengan harapan semoga Allah swt. Memberi barakah kepada keluarga mereka berkat Muhammad saw..
Memang benar, Allah swt. Telah menjadikan keputusan Halimah itu sebagai perbuatan yang bijaksana sekaligus kunci keberkahan dan keridhan untuknya. Allah swt. Benar-benar mengabulkan harapan tersebut dengan mengganti semua kesusahan mereka dengan kebahagiaan. Air susu Halimah menjadi deras, padahal sebelumnya tidak pernah mencukupi untuk anaknya. Bersamaan dengan itu, unta tua milik mereka ternyata juga penuh dengan air susu, hingga mereka menjadi puas dan kenyang olehnya. Selain itu, kambing Halimah juga selalu dalam keadaan kenyang dan penuh air susunya, padahal pada tahun itu tanah di kampong pedalaman sedang dalam kondisi sangat gersang. Selama Muhammad saw. Berada dalam kelaurga halimah, mereka senantiasa menuai kebaikan dan keberkahan.
(Dr. Ali Jumu’ah-Mufti besar Mesir- dalam buku “Mengungkap Dimensi Keabadian sang Nabi dalam Perspektif Injil dan Barat)
Dahsyaat, sahabat coba tengok Rasulullah semasa beliau lahir dan diurusi oleh Haliamah, beliau sudah menjadi keberkahan bagi Halimah dan kelurganya. Begitu istimewanya Rasulullah saw. Langsung di Istimewakan oleh Sang Maha Cinta yakni Allah swt.
Nah kia tengok diri kita seberapa pengaruhkan diri ini dari semasa lahir sampai sekrang? Apakah kita sudah menjadi keberkahan keluarga kita?
Coba renungkan!
-Semangat perbaiki diri-





Raih Amal Sholeh Bagikan Artikel Ini :
 

© Copyright 2012 LDK KISI | Sahabat Semua | Design Edit By LDK KISI | Powered By Blogger