Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah
beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka
mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh
keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada
mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang
Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa
yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran
dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
(QS. Al Hasyr : 9)
(QS. Al Hasyr : 9)
“Seandainya seseorang mendapatkan hidayah karena engkau,
sungguh hal itu lebih baik dari apa yang dijangkau matahari sejak terbit
hingga terbenam” (HR Bukhari Muslim)
Momentum penyambutan mahasiswa baru merupakan sebuah momentum yang
sangat penting bagi sebuah lembaga dakwah kampus. Masa ini merupakan
first impression dari sebuah LDK kepada mahasiswa baru: calon kader
penerus aktivitas dakwah sebuah LDK.Lebih dari itu, kita memahami
hakikat dari dakwah adalah untuk sebanyak-banyaknya mengajak dan
mengantarkan manusia kepada Allah swt, mengenal islam dengan lebih baik,
bersama-sama mengamalkannya, serta berjuang beriringan mendakwahkannya,
sehingga tegaklah nilai-nilai islam di kampus kita.
Berdasarkan hal tersebut, sekali lagi, momentum penyambutan
mahasiswa baru haruslah dapat dioptimalkan, khususnya sebagai media
utama dalam rekrutmen kader dan pencitraan sebuah LDK dan pensuasanaan
kampus. “Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Allah”.
Begitulah kira-kira sebuah jargon iklan menekankan betapa pentingnya
sebuah kesan pertama (first impression).Mengapa kesan pertama ini
menjadi sangat penting? Karena mahasiswa baru cenderung memiliki
keingintahuan dan semangat yang lebih besar dibanding yang lain. Dua
potensi ini dapat mengantarkan mereka untuk belajar lebih banyak dan
beradaptasi lebih cepat dengan suatu kondisi/ fikroh yang lebih dulu
menyentuh mereka.
Suasana awal berperan penting untuk menjadi wajah yang sangat
menentukan bagi mahasiswa baru. Maksudnya? Jika nuansa awal yang mereka
dapat tentang kampus kita adalah suasana yang “standar”, “hambar”, orang
yang bermain kartu, merokok, hedon, atau yang lainnya, maka mereka akan
melihat suatu gambaran utuh tentang kampus yang tidak produktif. Oleh
karenanya menjadi sangat penting bagi kita menjadi garda terdepan dalam
mencitrakan lembaga dakwah kampus kita sebaik mungkin dan mensuasanakan
lingkungan kampus sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Bayangkanlah, saat adik-adik mahasiswa baru, mereka disambut oleh
berbagai pelayanan dari LDK kita, berupa posko informasi, pelayanan buku
kuliah, rekomendasi tempat kos, dan lain sebagainya. Pada awal mereka
masuk ke gerbang kampus, mereka disambut dengan senyuman hangat
kakak-kakak kader dakwah yang membagikan kepada mereka buletin yang
inspiratif, menanyakan kabar dan tujuan mereka, menunjuki jalan ke arah
tujuan mereka tersebut. Saat mereka melangkah lebih jauh ke dalam
kampus, mereka melihat berbagai propaganda, ornament, pamphlet, poster,
baligho, dan media publikasi LDK yang menyuarakan tentang keindahan
islam, berbicara tentang hadist, menunjukkan kalimat-kalimat pengingatan
akan ibadah, dan lain sebagainya. Di sisi lain, saat kita berbicara
lebih umum, kita juga dapat mencitrakan kampus kita sebagai kampus yang
penuh karya, prestasi, dan sangat produktif. Cara ini dapat dilakukan
baik dengan event-event yang diadakan, propaganda yang dilakukan, dan
pencitraan yang efektif melalui berbagai media.
Maka insya Allah, momentum penyambutan mahasiswa baru ini benar-benar dapat optimal dalam mencitrakan bahwa kader-kader LDK merupakan kakak-kakak yang ramah dan dapat diteladani, bahwa LDK kita merupakan LDK yang nyaman, hangat, penuh nuansa kekeluargaan, dan tentu saja: membawa manfaat yang besar, bahwa kampus kita merupakan kampus yang islami, prestatif, dan produktif.
Maka insya Allah, momentum penyambutan mahasiswa baru ini benar-benar dapat optimal dalam mencitrakan bahwa kader-kader LDK merupakan kakak-kakak yang ramah dan dapat diteladani, bahwa LDK kita merupakan LDK yang nyaman, hangat, penuh nuansa kekeluargaan, dan tentu saja: membawa manfaat yang besar, bahwa kampus kita merupakan kampus yang islami, prestatif, dan produktif.
sumber : http://gamais.itb.ac.id
0 comments:
Post a Comment