Update Berita :

TARBIYAH DZATIYAH

08 November 2013

“Alloh tidak menjanjikan: Langit selalu biru, Bunga selalu mekar, dan Mentari selalu bersinar.
Tapi Alloh selalu torehkan  Pelangi disetiap badai, rekahkan Tawa disetiap Derai Air Mata, dan berikan Jawaban atas segala Do’a.”
     Kehidupan, ibarat sebuah jalan raya yang tidak pernah terlepas dari hambatan lalulintas, mulai dari kemacetan, kebisingan,  jalanan rusak, hingga tikungan tajam yang sebenarnya membantu dan mengajarkan kita untuk tetap terjaga serta meningkatkan kewaspadaan selama perjalanan. Sama halnya dengan kehidupan yang kini tengah kita arungi,  tidak akan pernah terlepas dari cobaan dan ujian yang datang silih berganti, yang akan menguji seberapa besar kekuatan pertahanan keimanan kita. Seandainya pertahanan kita baik, maka akan Teguhlah kita di jalan_Nya dan sampailah kelak ke Jannah_NYa. Namun jika pertahanan kita buruk, maka celakalah kita dan Neraka lah tempat kembali.
     Manusia itu ibarat sebuah telur, Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan didalam telur akan berakhir. Tapi... Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam,maka kehidupan baru telah lahir. Inilah salah satu alas an mengapa tarbiyah (pembinaan) sangat diperlukan, guna membentuk pertahanan dan jati diri. Karena sesungguhnya semua hal berawal dari diri sendiri, begitu pula dengan hal-hal besar, selalu dimulai dari dalam. Maka dari itu, pertahanan yang baik itu, ya..pertahanan yang berasal dari dalam diri (keImanan).
Tarbiyah Jama’iyah (mungkin anda pernah mendengarnya..??  mungkin tidak asing di telinga anda..??)
        Tarbiyah Jama’iyah merupakan salah satu metode tarbiyah, dimana tarbiyah ini dilakukan secara kolektif (bersama-sama). Proses Tarbiyah Jama’iyah ini biasanya berlangsung di forum-forum umum, seperti di masjid, keluarga, sekolah, media informasi, hubungan persahabatan, dan berbagai kegiatan lainnya, dimana seseorang tertarbiyah (terbina) didalamnya. Jadi bisa dikatan bahwa dalam proses Tarbiyah Jama’iyah ini harus ada orang yang membina, dan orang yang terbina. Contohnya: pembinaan (tarbiyah) yang dilakukan orang tua terhadap anaknya, guru terhadap muridnya, dsb.
       Lalu bagaimana dengan orang yang sudah dianggap dewasa (dianggap sudah tau mana yang baik dan mana yang buruk), kemudian orang tua berlepas diri dari memberikan pembinaan terhadap anaknya, atau anak yang sudah lulus sekolah sehingga berlepas diri dari gurunya,  apakah proses tarbiyah cukup berhenti sampai disitu..???  Jawabannya tentu saja TIDAK..!! Karena proses Tarbiyah itu sejatinya berlangsung seumur hidup sebagaimana kewajiaban dalam mencari Ilmu yang harus terus berlangsung hingga nafas terhenti.
“Lantas apa yang harus kita lakukan, saat proses Tarbiyah Jama’iyah  itu sudah tidak mungkin lagi dilaksanakan…??” apa yang harus kita lakukan…???
“Tenang Guys.! Islam selalu punya solusi GRATIS untuk setiap permasalahan antum semuaaa, jadi Tak usah cemas begettu lah!!”
“ANDA punya MASALAH..??,,,,,,ISLAM punya SOLUSI.” Dan salah satu solusi yang ditawarkan Islam untuk permasalahan  tadi, (kembali ke pembahasan ya!) ialaah….jeng-jeeeeng..2x “TARBIYAH DZATIYAH”
“Heuh apa??... TARBIYAH DZATIYAH….??  What’s..…?!!”
“Hmmh.. yaaa mungkin sebagian dari kita masih asing dengan kata Tarbiyah Dzatiyah,, tapi kagak usah kaya gitu juga kalee.. gak perlu mendadak  jadi bisa ngomong Inggris gitu deh.. da itu mah bahasa Arab bukan bahasa Inggris wew!!  Jadi gak usah lebay gitu deh!! Baca mah, baca we atuh.!!
( Nah loh..sebenernya yang lebay itu siapa sih..…yang baca, apa yang nulis ya..?!!) :p
He he..maaf ya pemirsa.. kembali lagi ke jalan yang benar… (Balik lagi ke pembahasan ya pemirsa..!! )  
Tarbiyah Dzatiyah itu adalah salah satu metode tarbyah juga,  sama halnya dengan Tarbiyah Jama’iyah. Hanya saja perbedaannya kalau Tarbiyah Jama’iyah dilakukan secara berjama’ah, nah.. kalo Tarbiyah Dzatiyah mah dilakukan secara munfarid (perorangan/individu). Menurut buku yang saya baca, Tarbiyah Dzatiyah ialah tarbiyah (pembinaan) seseorang terhadap diri sendiri, dengan proses pentarbiyahannya pun dilakukan oleh dirinya sendiri.
“So.. singkatnya Tarbiyah Dzatiyah itu, ialah tarbiyah (pembinaan)  yang dilakukan oleh Aku, kepada Aku, dan  untuk Aku,”
Tarbiyah Dzatiyah sangat wajib kita laksanakan, karena kalau bukan kita yang mentarbiyah diri kita sendiri,SIAPA lagiIi (lihat QS.At-Taghabun:9)..??? Betul-betul-betul…??? Lagian kelak juga di akhirat kita di Hisabnya masing-masing kan (Baca QS. Maryam:95)..?! gak rame-rame kaya jalan-jalan  ke Mall …??  Apalagi  nanti di Akherat mah kagak ada tuh istilah  “nitip/pang nalangankeun heula”  kalo beli  Bakso sih puguh bisa di pang nalangankeun heula (bari nantinya tuh kagak dibayar da lupa, mau ditagih da ga enak nagihnya.akhirnya ya udah we lah Ikhlasin aja.)  tapi kalo HISAB Haaah… siapa yang mau nanggung..?? siapa yang mau dititipi Hukuman…?? Wong dia aja kelabakan nyari pertolongan untuk meringankan Hisabnya sendiri..!!
“iihh..Naudzubillah deh..ya Alloh… mudah-mudahan aku mah kagak nyampe deh diHisab di Akherat”
      Nah kagak mau kan diHisab di Akhirat..?! makannya yuk mulai dari sekarang kita  bareng-bareng Tarbiyah  diri kita, agar dalam diri kita tertanam kepribadian  Islami yang paripurna dalam berbagai segi, baik dari segi keIlmuan, keImanan, Akhlak, Sosial, dsb. Adapun langkah-langkah untuk mentarbiyah diri diantaranya bisa dengan melakukan  Muhasabah diri (merenung) atas segala kelalaian dan keburukan yang telah kita lakukan, selanjutnya sering-seringlah bertaubat minimalnya BerIstghfar, karena sesungguhnya kita tidak akan pernah luput dari kehilafan dan kealfaan, teruslah mencari Ilmu & perluas wawasan, libatkan diri dalam aktifitas dakwah, berjihadlah di jalan Allah, serta lakukanlah segala amal kebaikan dengan Niat hanya karena Allah ta’ala.
“semoga Allah tetap Teguhkan kita untuk tetap berjalan di jalan_Nya. Aamiin” 

oleh : Cynthia J Rahayu K
Raih Amal Sholeh Bagikan Artikel Ini :

0 comments:

 

© Copyright 2012 LDK KISI | Sahabat Semua | Design Edit By LDK KISI | Powered By Blogger