Dalam mewujudkan salah satu upaya penanggulangan bencana yang terjadi di kecamatan Cihaurbueti, Kabupaten Ciamis berbasiskan masyarakat dapat terwujud, Mahasiswa muslim Seluruh Indonesia melalui Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) yang peduli terhadap kejadian bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis.
Menurut koordinator lapangan Asep Cahya Nugraha, “Selain membantu korban bencana melalui Team FSLDK Peduli, kami juga mengadakan tindakan penanggulangan bencana melalui kegiatan bersama Tim Relawan bersama-sama dengan Pemerintah desa mengadakan program yang diberikan kepada masyarakat khususnya pada pendampingan anak-anak. Adapun program yang diadakan oleh relawan yang tergabung dalam RELAWAN FSLDK Peduli melalui kegiatan Trauma Healing, Sekolah Ceria, dan outbond.”
Kegiatan sekolah Ceria yang diikuti oleh 60 anak yang diadakan setiap malam dari pukul 18.30-19.30 WIB melalui metode yang mendekati dengan hati dan pemberian bantuan peralatan sekolah dengan harapan anak korban bencana tidak putus semangat untuk belajar sehingga menjadi orang cerdas yang akan dimiliki bangsa ini. Dengaan semangat inilah team Relawan bersama anak korban bencana mengejar mimpi dan cita cita bersama anak korban dengan penuh kesabaran, semangat yang tak pernah pudar karena semua anak harus berani punya cita cita.
Sementara itu Ketua FSLDK Priangan Timur, Wahyudin menuturkan “Kegiatan Trauma Healing dan outbond yang diikuti anak-anak pengungsi banjir bandang ini diharapkan untuk mengembalikan semangat mereka untuk lebih giat dalam belajar, dan suatu kebahagiaan tersendiri bagi Team FSLDK Peduli apabila melihat kembali semangat anak korban bencana untuk belajar lagi seperti sebelumnya untuk mengejar cita-cita”.
Kegitan tersebut berlangsung selama 2 minggu dan berakhir hari Ahad kemarin dengan memberikan bantuan hasil penggalangan dana dari sebagian kampus di Indonesia berupa perlengkapan Alat tulis sekolah dan diserahkan langsung ke SDN Cihaurbeuti 1 dan MI Cihaurbeuti yang hampir 80 % siswanya korban bencana longsor dan banjir bandang.
0 comments:
Post a Comment